Beberapa
orang menemukan bahwa mereka tidak toleran terhadap laktosa dan perlu untuk
menjaga konsumsi laktosa mereka untuk meminimalisir atau menghindari itu semua,
atau ada juga yang hanya berusaha untuk menjaga asupan gula mereka secara
keseluruhan di cek di Laboratorium.
Apapun
masalahnya, mungkin kita akan bertanya-tanya, apa isi laktosa kefir, dan apa yang dimaksud laktosa.
Laktosa,
adalah gula disakarida yang ditemukan dalam susu dengan kandungan antara 2 – 8 %
dari volume susu, dan secara kimia dikenal sebagai C12H22O11, seperti pada rumus kimia di bawah.
Laktosa
dikenal alergi pada banyak orang. Beberapa orang benar-benar tidak toleran terha dap susu, atau di Indonesia dikenal dengan “ Alergi Susu “, tidak mampu
mengkonsumsi gula laktosa susu atau protein casein.
Laktosa,
seperti semua gula, adalah karbohidrat.
Siapa saja yang tertarik dalam menurun kan kandungan karbohidrat, mereka
karena berkaitan dengan kadar laktosa berbagai pro- duk susu dan susu fermentasi
yang mengandung laktosa, seperti kefir.
Semua
bibit / bahan budidaya susu (butir kefir, kombucha, scoby, dan lain-lain)
mengkonsumsi gula untuk menghasilkan asam dan mikro-organisme yang
menguntungkan yang ditemukan dalam makanan yang telah dibudidayakan, yang biasa
kita konsumsi.
Laktosa yang ditemukan dalam susu adalah pasokan makanan utama
untuk susu fermentasi / kefir. Dalam
proses budidaya tersebut, banyak menghasilkan laktosa dalam susu dan
mengubahnya menjadi asam laktat tajam, kita temukan dalam kefir atau yoghurt. Karena laktosa yang dikonsumsi adalah dari
hasil proses fermentasi, maka setiap produk susu yang dibudidayakan, lebih
rendah kadar laktosanya dari kadar laktosa yang ada pada susu itu sendiri.
Ada
informasi yang cukup baik untuk disimak, siapapun yang ingin menghindari
laktosa dan alasan bahwa begitu banyak orang untuk meminum susu fermentasi,
lebih baik dari susu itu sendiri (susu awal).
Cara menurunkan kandungan
laktosa kefir.
Isi
laktosa kefir, ditentukan dengan oleh adanya tiga (3) hal, yaitu ;
- Kangdungan laktosa dari
bahan susu yang akan diproses
- Lamanya waktu proses
fermentasi
- Tujuan pemanfaatan susu
fermentasi
Dengan memanipulasi ketiga
faktor, kita dapat mengontrol kadar laktosa dalam kefir yang akan dihasilkan.
Jenis
Susu
Ada beberapa pilihan, ketika
harus memilih jenis susu untuk membuat kefir. Ada 2 (dua) va- riable utama yaitu
susu yang berasal dari hewan, dan kandungan lemak yang ada da- lam susu itu
sendiri.
Susu sapi diduga banyak
mengandung laktosa. Meskipun hal ini
benar, itu tidak signifikan lebih mengandung laktosa, dari pada susu dari hewan
lain, seperti kambing atau domba. Kedua
susu tersebut, yaitu susu sapi dan susu kambing mengandung laktosa 4,7 %,
sedangkan susu domba mengandung 4,6 %.
Lamanya
pemrosesan/fermentasi kefir
Ketika dalam pemrosesan/ fermentasi
dari bahan susu murni(susu sapi/susu kambing/ susu domba), dimana kadar laktosa
susu dan mengubahnya menjadi bermacam-macam micro-organisme seperti probiotik
dan asam. Semakin lama pemrosesan/
fermentsasi,semakin laktosa meng- konsumsi gula, dan akan lebih asam dikarenakan
kadar keasamannya yang dihasilkan lebih tinggi.
Jadi salah satu indikator yang baik, seberapa banyak laktosa dalam bibit
kefir, adalah jumlah asam dalam produk akhir.
Lebih asam hadir dalam kefir menyamai ke Tangeir Kefir.
Untuk mendapatkan susu
fermentasi/kefir rendah laktosa, sebaiknya waktu kultur/proses fermentasi dari
24 sampai dengan 48 Jam dengan suhu kamar dari 65 sampai dengan 80 derajat Fanreheit
(dianjurkan).
Jatuh
tempo kefir
Setelah susu murni
(sapi/kambing/domba) difermentasikan dengan bibit kefir/kefir grains selama minimal
24 jam, seperti yang direkomendasikan di
atas, maka kita dapat mengambil satu langkah terakhir untuk memastikan bahwa kadar laktosa dalam susu
fermentasi/kefir adalah serendah mungkin. Langkah ini disebut “Jatuh Tempo” atau “pematangan”.
Apabila kita sensitive terhadap
laktosa alias “alergi susu” tentunya
hal ini akan berhubung an langsung dengan kesehatan kita, maka kita harus
hati-hati, karena kita yang menentu- kan apakah keadaan kefir kita itu rendah laktosa, sehingga kefir kita
dapat dikonsumsi secara baik, aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Banyak orang yang berjuang
dengan laktosa/alergi susu, dengan cara mengkonsumsi kefir rendah laktosa,
meskipun awalnya dengan mencoba, tapi ini diperlukan konsultasi dengan ahli
kesehatan, untuk kelanjutannya, jika ini adalah masalah kesehatan.
Disunting oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)
Referensi : www. culturesforhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar