Sebagian
besar proses kesembuhan atau proses penjagaan kesehatan adalah sesuatu yang
bisa di ilmi’ahkan. Kesembuhan dari
suatu penyakit yang berdasarkan keajaiban, sebenarnya hanyalah keterbatasan
akal dan keterbatasan kemampuan kita untuk memahami dan mengetahui proses yang
terjadi, bukan karena adanya mu’jizat.
Kefir
adalah substansi yang secara ilmiah merupakan pangan fungsional yang luar
biasa. Manfaat kefir dapat diterangkan secara ilmiah, walaupun masih banyak
informasi-informasinya yang belum didukung dengan hasil penelitian-penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan. Namun
demikian bukti-bukti nyata dapat digunakan sebagai suatu pendekatan ilmiah
secara sederhana.
Pada
kesempatan ini Penulis, mencoba membaca dan menyunting tulisan-tulisan yang secara khusus, mengulas mengenai osteoporosis dan malaria.
Semoga bermanfaat.
Memperkuat Tulang dan
Mencegah Osteoporosis.
Kefir,
memiliki kandungan kalsium organik yang
tinggi. Selain itu juga mengandung magnesium. Kombinasi kalsium organik dan magnesium pada
kefir, sangat baik untuk mencegah atau meminimalisir penge-roposan tulang. Dalam istilah medis, pengeroposan tulang
disebut osteoporosis. Tulang yang sudah terkena osteoporosis,
akan mengeropos.
Osteoporosis, adalah penyakit tulang yang mempu- nyai sifat khas, berupa massa tulang yang rendah, di- sertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kera puhan tulang, seperti pada gambar tulang disamping yang mengecil karena keropos.
Osteoporosis terjadi
karena tubuh kekurangan asup- an kalsium.
Hal ini biasa terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause (Tidak haid), dima- na
aktivitas hormone berubah dan menyebabkan kebu- tuhan akan kalsium meningkat drastis. Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi, maka
tubuh akan mengambil kalsium yang sudah ada di tulang. Inilah pemicu osteoporosis pada ibu-ibu yang
sudah memasuki masa menopause. Tapi pada
masa sekarang, masa modern dan masa millennium ini, tidak hanya kaum wanita/ibu
menopause yang rentan terhadap osteoporosis. Semua orang di usia produktif, kini ren- tan
terhadap osteoporosis/ keroposnya tulang.
Hal ini disebabkan oleh antara lain ; gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, stress, aktivitas tinggi
sementara makan tidak teratur, kurang olah raga dan lain sebagainya.
Kalsium
organik pada susu kefir telah diteliti (Wikipedia penelitian IPB) dan diakui
sebagai jenis kalsium yang paling
mudah dicerna dan diserap oleh tubuh kita.
Itulah
sebabnya susu dan kefir sangat diperhitungkan sebagai
penyedia kalsium organik yang
penting untuk tubuh kita.
Mengkonsumsi 2 ons kefir tiap hari, sudah mencukupi 20 % kebutuhan kalsium harian
kita.
Mengatasi Malaria
Malaria, adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit plasmodium, akan berkembang dengan baik di organ hati, kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria, akan menunjukkan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati, maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian. Di Indonesia penyakit malaria yang paling menakutkan adalah " malaria tropikana " dimana penyebarannya di daerah pedalaman pulau Kalimantan dan pedalaman Papua (Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat). Biasanya kalau orang sudah terkena " malaria tropikana " susah untuk sampai tuntas penyembuhannya.
Pada
susu (sapi dan manusia) terdapat suatu protein
yaitu lactoferrin yang menjaga
keberlangsungan sel darah merah
serta bersifat antivirus dan anti-mikroba. Seperti diketahui, malaria terjadi disebabkan oleh mikroba bersel tunggal Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah, seperti terlihat pada gambar di samping.
Perlu
diketahui, bahwa lactoferrin mudah rusak oleh panas, sehingga pembuatan kefir yang peruntukannya, lebih banyak
untuk mengatasi atau penyembuhan malaria,
sebaiknya susu bahan kefir jangan dipasteurisasikan (dipanaskan sam- pai dengan
85 derajat C selama 20-30 menit ).
Sejauh ini memang sapi FH yang diketahui banyak mengan dung lactoferrin. Lactoferrin ini tidak significan pada
ruminansia lainnya, tapi sangat sig- nifican pada manusia. Untungnya sebagian besar sapi perah yang ada
di Indonesia, terma- suk kedalam jenis FH.
Tubuh
manusia bisa memproses dan membuat sendiri lactoferrin,
asal tersedia bahan baku yang bisa mencukupi kebutuhannya. Bakan baku lactoferrin yang baik dan sangat mudah didapat, adalah kefir.
Apabila
ada, Kefir kolestrum susu sapi akan
lebih ampuh untuk mengatasi atau
penyem buhan malaria, karena selain lactoferrin,
konsentrasi berbagai protein serta zat pem- bangkit immunnya sangat tinggi.
Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahunan para Pembaca blog Kefirbekasi, dan bagi yang berkepentingan sehubungan dengan penyakitnya.
Disusun
oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah)
Redferendi : http://buletinkefir.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar