Tepatnya hari Sabtu
tanggal 1 Maret 2014, saya (Agus Hermawan Apandi) ditilpun lewat HP oleh sesama
kawan Komunitas Kefir Indo- nesia (Bp. Diding dari Cilegon), yang meminta tolong untuk meyakinkan kakaknya
(Bp. Ust. Acep) di Perumnas I Bekasi, supaya mau minum kefir (kefir bening)
karena beliau mempunyai " penyakit diabetes " dengan " luka yang membasah " terus
dikaki sebelah kanan.
Pada keesokan harinya,
yaitu hari Minggu tanggal 2 Maret 2014, saya menuju Perumnas I Bekasi yang jaraknya
kurang lebih 7 km dari tempat kediaman saya.
Sesampainya ditujuan, yaitu di rumah Bp. Ust. Acep, saya diterima oleh
beliaunya sendiri beserta ibu dan anak mantu, serta selanjutnya saya sampai- kan
secara panjang lebar mengenai manfaat kefir bening terhadap penyakit
diabet dan lukanya itu. Simpulannya beliau (Bp. Ust. Acep) beserta keluarga memahami dan mengerti mengenai
hal ihwal kefir terhadap penyakit diabet dengan luka yang membasah terus dikakinya
dan saya menyerahkan kefir bening sebanyak 2 liter untuk dikonsumsi secara teratur.
Perlu diketahui kondisi
beliau (Bp. Ust. Acep) pada waktu pertama saya datang, tidak bisa jalan karena
lukanya yang membengkak dan memba- sah terus serta terbalut dengan verban,
sehingga beliau duduk dan tiduran terus ditengah rumah dengan beralaskan kasur.
Ada hal yang lucu,
pada malam harinya setelah saya menyerahkan 2 liter kefir bening/whey, saya
dikomplain oleh anaknya Bp. Ust. Acep (Sdr. Ujang) yang menginformasikan bahwa
saya telah memberikan susu yang sudah basi, karena selain rasanya asam dan juga
kemasannya sudah kedaluarsa. Maka dari itu saya jelaskan,
memang rasa susu itu asam, karena hasil fermentasi antara susu murni dengan
bibit kefir, sementara dus kemasan kedaluarsa (Februari 2014), itu hanya
kemasan bekas bahan susu diamond yang saya pakai lagi untuk membawa kefir
bening, karena saya tidak mempunyai kemasan yang baku dan akhirnya anaknya Bp.
Ust. Acep mau mengerti dan memahaminya.
Pada minggu pertama
Bp. Ust. Acep setelah minum kefir dengan dosis 1 – 2 kali dalam sehari, melalui
informasi dari adiknya (sesama anggota Komunitas Kefir Indonesia) bahwa
kakaknya (Bp. Ust. Acep) sering kebelakang (buang air besar) melebihi frekwensi
dari biasanya serta dari lukanya keluar air terus. Lantas saya jelaskan bahwa
itu lagi proses detok (penghilangan racun), tapi kalau lebih dari 3 hari, dan
kondisinya semakin parah, saya anjurkan untuk dihentikan saja, minum kefir beningnya.
Tapi Subhanallahu
Allahu Akbar, pada minggu ke dua anaknya Bp. Ust. Acep
(Sdr. Ujang), malah pesan kefir bening 4 liter, tapi karena keter-batasan stok, saya bawakan kembali hanya 2 liter sambil silaturahmi ke ru- mahnya, dan saya mencoba berdis- kusi dengan Bp. Ust. Acep, untuk mencoba mencari informasi
mengenai Total Gula Darah/TGD beliau, namun sayang belum ada informasinya, ka- rena yang bersangkutan belum me- meriksakan diri ke laboratorium, juga dengan seijin
beliau saya meminta untuk memphoto luka yang sudah mulai di buka verbannya,
dengan kondisi seperti pada gambar disebelah kiri, dimana sudah ada progres yang menggembirakan, yaitu yang tadinya betis itu bengkak, kulit kemerah - merah dengan ada plek warna hitam yang menebal, pada minggu kedua ini, alhamdulillah seperti apa yang terlihat pada gambar, meskipun belum bisa jalan karena masih merasa sakit, kare na luka yang masih agak membengkak.
Pada minggu ketiga, saya dikontak lewat HP oleh adiknya Bp. Ust. Acep (Sesama
Komunitas Kefir Indonesia/Bp. Diding dari Cilegon), supaya saya mengirim kefir bening lagi dan sambil
tolong melihat progres penyembuhan, sudah sampai sejauh mana. Dan untuk kesekian kalinya saya mengucapkan Subhanallahu Allahu Akbar, dengan
seijin Yang Maha Kuasa melalui kefir bening Bp. Ust. Acep sudah mulai bisa
berjalan, meskipun harus memakai alat bantu berupa kruk/tongkat, dengan kondisi luka
yang semakin membaik dan mengering seperti pada gambar sebelah kanan.
Tapi ada yang mengagetkan saya pada waktu kunjungan minggu yang ketiga ini, rupanya Bp. Ust. Acep baru pulang dari control dokter dan
menunjukkan resep dari dokter, yang salah satunya ada yang menginformasikan
bahwa Bp. Ust. Acep harus disuntik insulin 3 x sehari. Artinya kalau sudah harus disuntik insulin,
biasanya TGD nya sudah sangat tinggi, karena pancreasnya sudah kurang bisa memproduksi insulin secara baik. Dalam kesempatan itu, lagi-lagi saya belum
bisa mendapat informasi berapa TGD-nya Bp. Ust. Acep, karena beliau masih
menunggu tanggal jatuh temponya untuk periksa darah di laboratorium sesuai
anjuran dari dokter.
Pada minggu keempat, saya di sms oleh anaknya Bp. Ust.
Acep (Sdr. Ujang) yang isinya memesan kefir whey/kefir
bening sebanyak dua liter, karena
stoknya sudah mau habis. Sayapun dengan
berbekal ingin bersilaturohim dan melihat progres kesembuhan penyakit diabet dan
lukanya dikaki yang membasah, berangkat membawa 2 liter kefir bening ke Perumnas
I Bekasi dan sesampainya ditempat tujuan, untuk kesekian kalinya lagi- lagi saya ini
harus mengucapkan Subhanallahu Allahu
Akbar, luka dikaki Pa Acep yang membasah itu, semakin menunjukkan kemajuan yang
signifikan, hal ini dibuktikan dari keterangan Bp. Ust. Acep, selain beliau
sudah bisa berjalan-jalan keluar rumah (memakai alat bantu kruk/tongkat), ada yang lebih menggembirakan lagi,
yaitu sudah mulai bisa shalat berjamaah di mesjid. Tapi sekali lagi, dalam kesempatan ini saya
belum bisa mendapatkan informasi mengenai TGD Bp. Ust. Acep, hanya saja dengan
seijin beliau, meminta untuk memofoto lukanya dengan gambar seperti yang terlihat.
Sekian dulu kesaksian saya terhadap penyakit diabet dengan luka membasah (diabet basah)
yang dialami Bp. Ust. Acep, mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi
kawan-kawan yang mempunyai penyakit yang sama dan Insya Allah kalau ada
informasi mengenai perkembangan penyakit diabet dengan luka membasah, dengan
seijin beliau akan saya informasikan lagi pada kesempatan berikutnya.
Perlu diketahui dari hasil up date an, lewat Forum Komunitas Kefir Indonesia cq. Handoyo Kefir/Kefir Cilegon, yang menginformasikan kalau Total Gula Darah/TGD nya Bp. Ust. Acep diatas 400 san (pada waktu sakit), dan sekarang sudah mendekati sembuh lukanya, dan dahsyatnya sudah bisa sholat dengan berdiri seperti biasanya di mesjid menjadi imam shalat, serta jalan-jalan tidak pakai kruk/tongkat lagi.
Catatan :
Kemarin pada waktu menjelang hari raya Idhul Fitri 1435 H, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 2014, adiknya pa Ust. Acep yaitu Pa Diding dari Cilegon, meminta bantuan kepada saya untuk mensuplai Kefir Bening kepada Bp. Ust. Acep, karena dikuatirkan pasca hari raya ini, makanan kurang terkontrol, sehingga TGD nya dikuatirkan naik lagi. Tapi sayang sampai dengan saat meng up date - informasi ini (11 Agustus 2014), saya belum bisa mensuplai kefir beningnya, karena kesibukan pekerjaan.
Ada suatu hal yang mengagetkan saya, yaitu pada hari Jumat tanggal 7 Nopember 2014, kira-kira jam 06.15 pagi sewaktu saya dalam perjalanan ke kantor, ditelepon oleh Pa Diding (adiknya Pa Acep) dari Cilegon yang menginformasikan bahwa Pa Ust. Acep sakit lagi dan masuk rumah sakit karena badan terasa lemas-lemas, dan intinya minta tolong kepada saya untuk bisa mengirimi Pa USt. Acep kefir bening untuk mengurangi atau menyembuhkan penyakitnya. Disusul lagi pada kira-kira jam 9 pagian dalam hari yang sama, saya ditilepon oleh anaknya Pa Ust. Acep (kalau nggak salah dengar) namanya Malik, yang intinya memesan kefir bening sekitar 3 literan dan kalau bisa dikirim hari ini, dan Isya Allah akan saya kirimi kefir bening dan kemarin pada tanggal 9 Nopember 2014 (hari Minggu) sudah saya kirimi kefir bening 1 liter dan kefir prima 1 liter, mudah-mudah dengan kefir bening dan kefir prima ini, menjadi jalan Pa Ust. Acep sembuh seperti sediakala ..amiiiin ya rabbal alamin ..........
Jadi dari info yang saya tuangkan disini, simpulannya yaitu kalau sudah merasa sembuh dari sakit yang diakibatkan oleh gula darah yang tinggi, sebaiknya secara rutin minum kefir bening atau kefir prima sekali sehari, atau minimal 1 kali dalam 2 hari.
Ada suatu hal yang mengagetkan saya, yaitu pada hari Jumat tanggal 7 Nopember 2014, kira-kira jam 06.15 pagi sewaktu saya dalam perjalanan ke kantor, ditelepon oleh Pa Diding (adiknya Pa Acep) dari Cilegon yang menginformasikan bahwa Pa Ust. Acep sakit lagi dan masuk rumah sakit karena badan terasa lemas-lemas, dan intinya minta tolong kepada saya untuk bisa mengirimi Pa USt. Acep kefir bening untuk mengurangi atau menyembuhkan penyakitnya. Disusul lagi pada kira-kira jam 9 pagian dalam hari yang sama, saya ditilepon oleh anaknya Pa Ust. Acep (kalau nggak salah dengar) namanya Malik, yang intinya memesan kefir bening sekitar 3 literan dan kalau bisa dikirim hari ini, dan Isya Allah akan saya kirimi kefir bening dan kemarin pada tanggal 9 Nopember 2014 (hari Minggu) sudah saya kirimi kefir bening 1 liter dan kefir prima 1 liter, mudah-mudah dengan kefir bening dan kefir prima ini, menjadi jalan Pa Ust. Acep sembuh seperti sediakala ..amiiiin ya rabbal alamin ..........
Jadi dari info yang saya tuangkan disini, simpulannya yaitu kalau sudah merasa sembuh dari sakit yang diakibatkan oleh gula darah yang tinggi, sebaiknya secara rutin minum kefir bening atau kefir prima sekali sehari, atau minimal 1 kali dalam 2 hari.
Disusun oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi
(Abah) / 0813 8390 0546