Kamis, 10 April 2014

KESAKSIAN ATAS PENYAKIT DIABET DENGAN LUKA YANG MEMBASAH

Tepatnya hari Sabtu tanggal 1 Maret 2014, saya (Agus Hermawan Apandi) ditilpun lewat HP oleh sesama kawan Komunitas Kefir Indo- nesia (Bp. Diding dari Cilegon), yang meminta tolong untuk meyakinkan kakaknya (Bp. Ust. Acep) di Perumnas I Bekasi, supaya mau minum kefir (kefir bening) karena beliau mempunyai " penyakit diabetes " dengan " luka yang membasah " terus dikaki sebelah kanan.

Pada  keesokan  harinya, yaitu  hari Minggu tanggal 2 Maret 2014, saya menuju Perumnas  I  Bekasi yang  jaraknya  kurang  lebih  7 km  dari  tempat kediaman saya.   Sesampainya  ditujuan, yaitu di rumah Bp. Ust. Acep, saya diterima oleh beliaunya sendiri beserta ibu dan anak mantu,  serta  selanjutnya saya sampai- kan secara panjang lebar mengenai manfaat kefir bening terhadap penyakit diabet  dan  lukanya  itu.   Simpulannya  beliau  (Bp. Ust.  Acep)  beserta keluarga memahami  dan  mengerti  mengenai  hal  ihwal  kefir terhadap penyakit diabet dengan luka  yang  membasah  terus dikakinya dan saya menyerahkan kefir bening sebanyak 2 liter untuk dikonsumsi secara teratur.
Perlu diketahui kondisi beliau (Bp. Ust. Acep) pada waktu pertama saya datang, tidak bisa jalan karena lukanya yang membengkak dan memba- sah  terus  serta  terbalut  dengan  verban,  sehingga  beliau duduk dan tiduran terus ditengah rumah dengan beralaskan kasur.
Ada hal yang lucu, pada malam harinya setelah saya menyerahkan 2 liter kefir bening/whey, saya dikomplain oleh anaknya Bp. Ust. Acep (Sdr. Ujang) yang menginformasikan bahwa saya telah memberikan susu yang sudah basi, karena selain rasanya asam dan juga kemasannya sudah kedaluarsa. Maka dari itu saya jelaskan, memang rasa susu itu asam, karena hasil fermentasi antara susu murni dengan bibit kefir, sementara dus kemasan kedaluarsa (Februari 2014), itu hanya kemasan bekas bahan susu diamond yang saya pakai lagi untuk membawa kefir bening, karena saya tidak mempunyai kemasan yang baku dan akhirnya anaknya Bp. Ust. Acep mau mengerti dan memahaminya.

Pada minggu pertama Bp. Ust. Acep setelah minum kefir dengan dosis 1 – 2 kali dalam sehari, melalui informasi dari adiknya (sesama anggota Komunitas Kefir Indonesia) bahwa kakaknya (Bp. Ust. Acep) sering kebelakang (buang air besar) melebihi frekwensi dari biasanya serta dari lukanya keluar air terus. Lantas saya jelaskan bahwa itu lagi proses detok (penghilangan racun), tapi kalau lebih dari 3 hari, dan kondisinya semakin parah, saya anjurkan untuk dihentikan saja, minum kefir beningnya.

Tapi  Subhanallahu  Allahu  Akbar, pada  minggu  ke  dua  anaknya  Bp. Ust. Acep  (Sdr. Ujang),  malah pesan kefir bening 4 liter, tapi karena keter-batasan stok, saya  bawakan  kembali hanya 2 liter sambil silaturahmi ke ru- mahnya, dan saya mencoba berdis- kusi dengan Bp. Ust. Acep, untuk  mencoba mencari informasi mengenai Total Gula Darah/TGD beliau,  namun sayang belum ada informasinya,  ka- rena yang bersangkutan belum   me- meriksakan diri   ke   laboratorium,   juga   dengan seijin   beliau   saya  meminta    untuk memphoto  luka  yang  sudah  mulai  di buka verbannya,  dengan  kondisi seperti pada gambar disebelah kiri, dimana sudah  ada  progres  yang  menggembirakan,   yaitu  yang  tadinya  betis    itu bengkak,  kulit  kemerah - merah  dengan  ada  plek  warna  hitam yang menebal, pada minggu  kedua  ini,  alhamdulillah  seperti  apa  yang terlihat pada gambar,  meskipun  belum  bisa  jalan  karena  masih  merasa  sakit, kare na luka yang masih agak membengkak.


Pada minggu ketiga, saya dikontak lewat HP oleh adiknya Bp. Ust. Acep (Sesama Komunitas Kefir Indonesia/Bp. Diding dari Cilegon), supaya saya mengirim kefir bening lagi dan sambil tolong melihat progres penyembuhan, sudah sampai sejauh mana.  Dan untuk kesekian kalinya saya mengucapkan Subhanallahu Allahu Akbar, dengan seijin Yang Maha Kuasa melalui kefir bening Bp. Ust. Acep sudah mulai bisa berjalan, meskipun harus memakai alat bantu berupa kruk/tongkat, dengan kondisi luka yang semakin membaik dan mengering seperti pada gambar sebelah kanan.

Tapi ada  yang  mengagetkan  saya  pada   waktu kunjungan minggu yang   ketiga  ini,  rupanya Bp. Ust. Acep baru pulang dari  control  dokter dan menunjukkan resep dari dokter, yang  salah satunya ada yang   menginformasikan  bahwa  Bp.  Ust.   Acep harus disuntik insulin 3 x sehari.   Artinya kalau sudah harus disuntik insulin, biasanya TGD nya sudah sangat tinggi,  karena  pancreasnya sudah kurang bisa memproduksi insulin secara baik.   Dalam  kesempatan itu, lagi-lagi saya belum bisa mendapat informasi berapa TGD-nya  Bp. Ust. Acep,  karena  beliau  masih menunggu tanggal jatuh temponya untuk  periksa darah di  laboratorium sesuai anjuran dari dokter.

Pada minggu keempat, saya di sms oleh anaknya Bp. Ust. Acep (Sdr. Ujang) yang isinya memesan kefir whey/kefir
bening sebanyak dua liter, karena stoknya sudah mau habis.  Sayapun dengan berbekal ingin bersilaturohim dan melihat progres kesembuhan penyakit diabet dan lukanya dikaki yang membasah, berangkat membawa 2 liter kefir bening ke Perumnas I Bekasi dan sesampainya ditempat tujuan, untuk kesekian kalinya lagi- lagi saya ini harus mengucapkan Subhanallahu Allahu Akbar, luka dikaki Pa Acep yang membasah itu, semakin menunjukkan kemajuan yang signifikan, hal ini dibuktikan dari keterangan Bp. Ust. Acep, selain beliau sudah bisa berjalan-jalan keluar rumah (memakai alat bantu kruk/tongkat), ada yang lebih menggembirakan lagi, yaitu sudah mulai bisa shalat berjamaah di mesjid.  Tapi sekali lagi, dalam kesempatan ini saya belum bisa mendapatkan informasi mengenai TGD Bp. Ust. Acep, hanya saja dengan seijin beliau, meminta untuk memofoto lukanya dengan gambar seperti yang terlihat.
Sekian dulu kesaksian saya terhadap penyakit diabet dengan luka membasah (diabet basah) yang dialami Bp. Ust. Acep, mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi kawan-kawan yang mempunyai penyakit yang sama dan Insya Allah kalau ada informasi mengenai perkembangan penyakit diabet dengan luka membasah, dengan seijin beliau akan saya informasikan lagi pada kesempatan berikutnya.

Perlu diketahui dari hasil up date an, lewat Forum Komunitas Kefir Indonesia cq. Handoyo Kefir/Kefir Cilegon, yang menginformasikan kalau Total Gula Darah/TGD nya Bp. Ust. Acep diatas 400 san (pada waktu sakit), dan sekarang sudah mendekati sembuh lukanya, dan dahsyatnya sudah bisa sholat dengan berdiri seperti biasanya di mesjid menjadi imam shalat, serta jalan-jalan tidak pakai kruk/tongkat lagi.

Catatan :
Kemarin pada waktu menjelang hari raya Idhul Fitri 1435 H, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 2014, adiknya pa Ust. Acep yaitu Pa Diding dari Cilegon, meminta bantuan kepada saya untuk mensuplai Kefir Bening kepada Bp. Ust. Acep, karena dikuatirkan pasca hari raya ini, makanan kurang terkontrol, sehingga TGD nya dikuatirkan naik lagi. Tapi sayang sampai dengan saat meng up date - informasi ini (11 Agustus 2014), saya belum bisa mensuplai kefir beningnya, karena kesibukan pekerjaan.
Ada suatu hal yang mengagetkan saya, yaitu pada hari Jumat tanggal 7 Nopember 2014, kira-kira jam 06.15 pagi sewaktu saya dalam perjalanan ke kantor, ditelepon oleh Pa Diding (adiknya Pa Acep) dari Cilegon yang menginformasikan bahwa Pa Ust. Acep sakit lagi dan masuk rumah sakit karena badan terasa lemas-lemas, dan intinya minta tolong kepada saya untuk bisa mengirimi Pa USt. Acep kefir bening untuk mengurangi atau menyembuhkan penyakitnya. Disusul lagi pada kira-kira jam 9 pagian dalam hari yang sama, saya ditilepon oleh anaknya Pa Ust. Acep (kalau nggak salah dengar) namanya Malik, yang intinya memesan kefir bening sekitar 3 literan dan kalau bisa dikirim hari ini, dan Isya Allah akan saya kirimi kefir bening dan kemarin pada tanggal 9 Nopember 2014 (hari Minggu) sudah saya kirimi kefir bening 1 liter dan kefir prima 1 liter, mudah-mudah dengan kefir bening dan kefir prima ini, menjadi jalan Pa Ust. Acep sembuh seperti sediakala ..amiiiin ya rabbal alamin ..........

Jadi dari info yang saya tuangkan disini, simpulannya yaitu kalau sudah merasa sembuh dari sakit yang diakibatkan oleh gula darah yang tinggi, sebaiknya secara rutin minum  kefir bening atau kefir prima sekali sehari, atau minimal 1 kali dalam 2 hari.

Disusun oleh : Ir. Agus Hermawan Apandi (Abah) / 0813 8390 0546